pasang
close

Rabu, 27 Februari 2013

Merubah Foto menjadi Zombie

Posted On 03.39 by Genesis 0 komentar

slamat malam Sobat Genetik. Apa anda pernah melihat foto teman anda diedit menjadi  foto zombi yang menyeramkan..? Pasti anda bertanya gimana yaaa caranya,,!! Mungkin kita langsung anggap dengan Photoshop Tp ada yg langsungkok. Ok berhubung aku baik hati, jadi aku kasih tau dahh caranya merubah foto anda yang Cantik/Ganteng  menjadi foto zombi yang menyeramkan,,
Ok! cukup dulu bincang-bincangnya, langsung saja kita kembali ke permasalahannya.. Kini ada sebuah website, yakni Make Me Zombie, yang dapat membantu Anda untuk menjadikan sebuah foto tampil lebih unik. Yaitu mengubah foto Anda menjadi mirip Zombie. Caranya pun sangat sederhana, cukup mengupload foto Anda, biarkan sejenak, dan secara otomatis wajah dalam foto tersebut akan berubah menjadi seperti zombie.

Make Me Zombie merupakan aplikasi web yang sangat baik untuk mengubah foto menjadi zombie dalam beberapa detik. Dengan cara yang sederhana ini Anda dapat menggunakannya untuk gambar-gambar profil Anda di jejaring sosial, atau untuk dibagikan ke teman-teman yang ada di situs jejaring sosial.

Proses pembuatan foto zombie dengan situs ini sangat mudah. Silahkan kunjungi situs Make Me Zombie di http://www.makemezombie.com/. Setelah muncul halaman depannya, klik tombol Make Me Zombie, kemudian Pilih Berkas untuk mengambil image/foto yang tampilannya akan Anda ubah menjadi zombie
Caranya Mudah Kok,,,

1. Setelah muncul halaman depan situsnya klik tombol Make Me Zombie
 
2. Klik tombol Browse untuk mencari foto yang diinginkan.Kemudian Klik Open
3. Setelah selesai dan jika ingin menyimpan, Pilih Save Image untuk menyimpan gambar zombie yang jadi atau pilih Upload New Photo untuk upload foto baru lagi. Gampang kan??










4. Untuk menyimpannya, pilih Save File dan klik OK

Beresss dahhh mudah bukan???
Selamat mencoba dan semoga berhasil!!!!!.


TV Online

Posted On 03.09 by Genesis 0 komentar

Please Wait created by CobasanasiniGet this Widget


Minggu, 17 Februari 2013

Parameter Nilai dan Acuan.

Posted On 04.20 by Genesis 0 komentar

1. Pengiriman Parameter Secara Nilai

Bila parameter dikirimkan secara nilai nilai, parameter formal di prosedur akan berisi nilai yang dikirmkan yang kemudian bersifat local di prosedur. Bila nilai parameter formal di prosedur berubah, tidak akan mempengaruhi nilai parameter nyata ( nilai parameter nyata tetap, tidak berubah). Pengiriman secara nilai ini merupakan pengiriman searah, yaitu dari parameter nyata ke parameter formal, yang tidak dikirimkan balik dari parameter formal ke parameter nyata.

Parameter – parameter yang digunakan dengan pengiriman secara nilai ini disebut dengan parameter nilai ( value parameter ).

Contoh program :

Procedure Hitung(A, B : integer ) ; Var

C : integer ;

Begin

C : = A + B ;

Writeln (‘Nilai C =’, C ) ;

End ;

Var

X, Y : integer ;

Begin

Write ( ‘Nilai X =’ ) ; readln ( X ) ;

Write ( ‘Nilai Y =’ ) ; readln ( Y ) ;

Hitung ( X, Y ) ;

End.

Output program :

Nilai X = 2

Nilai Y = 3

Nilai C = 5

Penjelasan program :

- prosedur dimulai dengan deklarasi prosedur dengan judul prosedur hitung. Variable A dan B adalah parameter formal dan integer adalah tipe parameternya.

- Variable local yang hanya dipergunakan di prosedur dan tidak termasuk parameter formal (parameter nilai), harus didefinisikan sendiri, yaitu : variable C

- Hubungan antara parameter formal di prosedur dengan parameter nyata di modul utama adalah : nilai parameter nyata X dan Y di modul utama dikirimkan ke parameter formal A dan B di prosedur. Dengan demikian nilai parameter A dan B diprosedur akan berisi nilai yang sama dengan parameter X dan Y di modul utama.

2. Pengiriman Parameter Secara Acuan

Bila pengiriman parameter secara acuan, maka perubahan-perubahan yang terjadi pada nilai parameter formal di prosedur akan mempengaruhi nilai parameter nyata. Parameter-parameter ini disebut dengan variable parameter serta dideklarasikan di deklarasi prosedur dengan menggunakan kata cadangan Var, sebagai berikut : PROCEDURE hitung (VAR A, B, C : integer ) ;

Contoh program :

Procedure Hitung ( var A, B, C : integer ) ;

Begin

C : = A + B ;

End ;

Var

X, Y, Z : integer ;

Begin

X : = 2 ; Y : = 3 ;

Hitung ( X, Y, Z ) ;

Writeln (‘ X = ‘, X , ‘ Y = ‘ , Y, ‘ Z = ‘ , Z ) ;

End.

Output program :

X = 2 Y = 3 Z = 5

Penjelasan program :

- pengiriman parameter secara acuan merupakan pengiriman dua arah, bolak-balik, sehingga perubahan nilai di parameter formal akan mempengaruhi nilai parameter nyata juga. Pada contoh, nilai parameter nyata Z akan mengikuti perubahan nilai dari parameter formal C.

3. Pengiriman Parameter Sebagian Secara Nilai, Sebagian Acuan

Pengiriman parameter dapat dicampur sebagian secara nilai dan sebagian secara acuan dalam suatu prosedur. Parameter yang hanya dibutuhkan pada prosedur saja dapat dikirimkan secara nilai dan yang ingin dikirimkan balik dapat dilakukan secara acuan, sebagai berikut :

PROCEDURE Hitung ( A, B : integer ; Var C : integer ) ;

Contoh program :

Procedure Hitung ( A, B : integer ; Var C ; integer ) ;

Begin

C : = A + B ;

End ;

Var

X, Y, Z : integer ;

Begin

X : = 2 ; Y : = 3 ;

Hitung ( X, Y, Z ) ;

Writeln ( ‘ X = ‘, X , ‘ Y = ‘, Y , ‘ Z = ‘, Z ) ;

End.

Output program : X = 2 Y = 3 Z = 5


Perbedaan variabel lokal, variabel global dan variabel statik.

Posted On 03.45 by Genesis 0 komentar

Lama G pernah posting Gra" bantu orang tua ne,biasa tgas sBgai aNak. hhe Suatu variabel selain dapat digolongkan berdasarkan jenis atau tipe data juga dapat diklasifikasikan berdasarkan kelas penyimpanan. Penggolongan berdasarkan kelas penyimpanan adalah :

1. Variabel Lokal (Variabel Otomatis)

Variabel yang didefinisikan didalam suatu fungsi dan berlaku sebagai variabel lokal bagi fungsi Variabel hanya dikenal di dalam fungsi dimana variabel itu didefinsikan dan tidak dikenal oleh fungsi lain

Sifat variabel otomatis:

· Hanya diciptakan saat fungsi dipanggil

· Saat fungsi berakhir, variabel otomatis akan dihapus

· Hanya dapat diakses didalam fungsi yang mendefinisikannya

Selang waktu antara penciptaan dan penghapusan variabel disebut sebagai lifetime atau waktu hidup.

Contoh penggunaan variabel otomatis / local:

#include

using namespace std;

int main()

void contoh();

void main()

{

clrscr();

int x = 10;

cout << "x pada main() : " << x << endl;

contoh();

getch();

}

void contoh()

{ int x = 15;

cout << "x pada contoh() : " << x; }

2. Variabel Ekternal (Variabel Global)

· Variabel yang didefinisikan di luar fungsi manapun sehingga dikenal oleh semua fungsi

· Variabel eksternal mempunyai lifetime selama program dieksekusi

· Variabel eksternal sebaiknya digunakan sesedikit mungkin atau bahkan tidak digunakan sama sekali.

Contoh penggunaan variabel eksternal / global:

int x = 10;

#include

using namespace std;

int main()

void contoh();

void main()

{

clrscr();

contoh();

cout << x;

getch();

}

void contoh()

{

x++;

}

3. Variabel statis

Variabel statis memiliki beberapa sifat sebagai berikut:

· Variabel hanya dapat diakses pada fungsi yang mendefinisikannya

· Variabel tidak hilang setelah eksekusi berakhir. Nilainya akan tetap dipertahankan sehingga akan dikenali pada pemanggilan fungsi untuk tahap berikutnya

· Inisialisasi oleh pemrogram hanya dilakukan sekali saja selama program dijalankan. Jika tidak ada inisialisasi secara eksplisit, maka variabel diisi dengan nilai nol

Sintaks: static tipe_data nama_variabel;

int x = 10; #include

using namespace std;

int main()

void contoh();

void main(){

contoh(); contoh(); contoh();

getch();}

void contoh(){

static int x = 10;

int y = 20;

x++; y++;

cout << "Harga x : " << x << " (variabel statis) " << endl;

cout << "Harga y : " << y << " (bukan variabel statis) " << endl;

cout << endl;}